ANALIS PEMETAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN BERBASIS KEMASAN KEARIFAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN BUTON
Kata Kunci:
Kemiskinan, Kekuasaan hegemoni, Kemasan, KearifanAbstrak
Pada umumnya penelitian ilmiah mengkonsepsikan bahwa orang miskin adalah orang yang selalu kesulitan untuk mempertahankan kebutuhan hidupnya. Tetapi konsepsi tersebut tidak tuntas menjelaskan dengan sendirinya mengapa dia miskin hanya atas dasar melihat hubungan orang dengan komoditas. Kemiskinan memang menjadi subyek penelitian ilmiah dengan istilah yang beraneka ragam, seperti: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan struktural atau kebudayaan kemiskinan atau Kemiskinan musiman yang secara umum ditekankan pada pemahaman, penjelasan atau pegukuran parameter kemiskinan. Tulisan ini menggunakan metode field research dengan teknik analisis data primer kualitatif secara pusposif yang didukung data sekunder kuantitatif. Karena itu, bahwa kemiskinan lebih ditekankan pada pengukuran lokal kualitatif, faktor penyebabnya dan alternatif penanggulangannya. Faktor penyebabnya antara lain faktor gaya hidup, struktur sosial, faktor historis menyangkut kekuasaan, hegemoni status dan kelas . Aneka program pemerintah yang sdh berlangsung 3 dasarwara, namun prosentase kemiskinan terus bertahan bahkan munculnya orang orang miskin baru. Hal tersebut penanggulangannya lebih pada metode pendekatan ekonomi dan kurang perhatian pada metode pendekatan non ekonomi. Hasil riset menunjukan bahwa Kemiskinan desa-desa di Kabupaten Buton dominan dikategorikan kemiskinan transien atau kemiskinan musiman yang diselimuti gaya hidup konsumtif sebagaimana karakteristik masyarakat pedesaan. Karena itu, solusi konstruktif pengentasan kemiskinan di Kabupaten Buton, adalah pemanfaatan modal kearifan sosial ekonomi bentukan masyarakat itu sendiri, sebagai pisau analisis untuk maksimalisasi pemberdayaan ekonomi gotong royong baik tanpa pamrih maupun secara resiprosikal. Akhirnya pemanfaatan pendapatan keluarga melalui pelatihan efektif sistem pendidikan informal lokal dan pemanfaatan bahan bahan alami sesuai potensi sumber daya yang ada di wilayah desa sasaran.