Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah http://ojs.butonkab.go.id/index.php/jrd <p><strong>Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah</strong> adalah jurnal penelitian yang diterbitkan oleh badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Buton. Terbitan akan dimulai pada bulan Juni 2023 dalam bentuk versi online dengan <strong>ISSN-e : 2988-5132</strong>. Jurnal ini terbit dua kali setahun yaitu periode Juni dan Desember. </p> <p>Artikel yang dapat dipertimbangkan untuk dimuat dalam jurnal ini adalah hasil pelaksanaan kegiatan penelitian yang sesuai dengan focus dan scope jurnal diantaranya: pendidikan, sosial, sains </p> <p>Penulis yang mengirimkan naskah ke <strong>Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah </strong>harus mengikuti pedoman penulisan, fokus dan cakupan jurnal, serta template jurnal. Jika naskah yang dikirim tidak sesuai dengan ketentuan tersebut, maka artikel akan ditolak. Naskah yang dikirim oleh penulis akan diproses oleh editor in chief dalam jangka waktu 2 minggu sehingga penulis mendapatkan kepastian status artikelnya(diteruskan untuk reviewer atau ditolak langsung). Jika tulisan diterima maka akan diteruskan oleh tim editor lalu ditinjau oleh reviewer. Keseluruhan proses publikasi pada jurnal ini memerlukan paling lama 4 bulan.</p> <p><img src="blob:https://ojs.butonkab.go.id/dd8828dc-4d1c-428d-8c23-53b850b4d50b" /></p> <p> </p> Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Buton id-ID Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah 2988-4233 STUDI KELAYAKAN PEMBENTUKAN BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH (BRIDA) KABUPATEN BUTON http://ojs.butonkab.go.id/index.php/jrd/article/view/30 <p>Pentingnya kehadiran institusi pengelola riset dan inovasi semakin disadari seiring dengan kebutuhan Pemerintah dan pemda untuk menuntaskan problematika, kesenjangan pembangunan, dan mencari solusi permasalahan pemerintahan di daerah. Penegasan terhadap urgensi entitas riset ditandaskan oleh (Roos et al., 2012) yang membuktikan terjadinya peningkatan akan pentingnya organisasi riset dan teknologi dalam sistem inovasi global. Organisasi riset sepatutnya segera mengubah model bisnisnya dan melengkapinya dengan pendekatan interdisipliner &amp; trans-disiplin agar relevansinya dalam sistem inovasi global semakin meningkat. Hal ini dapat dimaknai bahwa BRIDA tidak hanya bertransformasi menjadi pengelola fungsi penunjang bidang penelitian dan pengembangan seperti sebelumnya (<em>business as usual</em>), tetapi kehadirannya dituntut mampu mengubah tata kelola penelitian dan pengembangan secara fundamental dan meningkatkan keterhubungannya dengan sistem inovasi dan daya saing global. Dalam perspektif regulasi/kebijakan, pemerintahan daerah dituntut mampu menyusun kebijakan yang berkualitas dan berbasis bukti (<em>evidence-based policy</em>). Persoalan ini kemudian menjadi krusial karena penugasan untuk melakukan evaluasi kebijakan tidak diamanatkan secara eksplisit sebagai salah satu fungsi BRIDA. Fungsi evaluasi kebijakan sesungguhnya merupakan salah satu dimensi strategis kompetitif BRIDA sebagai <em>think tank</em> pemerintah daerah. Sesungguhnya, evaluasi kebijakan merupakan aktivitas kelitbangan utama sebagaimana dinyatakan secara eksplisit dalam ketentuan Pasal 5 ayat (1) Huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri (PMDN) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah.</p> Sjamsul Qamar Andi Tenri Rahmawati Rosnani Said Wa Ode Alzaliarni Anzar Suherman Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah 2023-12-27 2023-12-27 1 2 58 73 UJI EFEKTIVITAS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JERUK SIOMPU PADA MEDIA LAHAN PASCA TAMBANG ASPAL http://ojs.butonkab.go.id/index.php/jrd/article/view/29 <p>Jeruk siompu berpotensi dikembangkan di Kabupaten Buton. Input teknologi pupuk hayati sangat penting untuk mendukung pertumbuhan jeruk siompu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektifitas FMA lokal yang diisolasi dari rizosfer jeruk siompu terhadap pertumbuhan bibit jeruk siompu pada media lahan pascatambang aspal. Penelitian ini didesain menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 (empat) perlakuan fungi mikoriza arbuskula yakni kontrol atau tanpa FMA (A), inokulum FMA asal desa Nggulanggula (B), Inokulum FMA asal desa Lapara (C) dan Inokulum FMA asal desa Kaimbulawa (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan FMA signifikan meningkatkan pertumbuhan tinggi dan panjang akar bibit jeruk siompu umur 3 bulan dibanding kontrol. Inokulum FMA asal Desa Lapara dan Kaimbulawa meningkatkan berat kering tanaman. pada peubah diameter tanaman, perlakuan inokulum FMA asal Lapara dan Biwinapada berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Ketiga inokulum FMA potensial dikembangkan sebagai pupuk hayati untuk mendukung pengembangan jeruk siompu di Buton dan Sulawesi Tenggara.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Husna Faisal Danu Tuheteru Asnani Dahlan Mustika Sari Wiwin Rahmawati Nurdin Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah 2023-12-27 2023-12-27 1 2 74 81 POTRET PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PADA GURU SMP KABUPATEN BUTON http://ojs.butonkab.go.id/index.php/jrd/article/view/28 <p>Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan penggunaan multimedia pembelajaran oleh guru SMP di Kabupaten Buton; (2) mengkaji perbedaan penggunaan multimedia pembelajaran oleh guru SMP di Kabupaten Buton ditinjau dari lintas mata pelajaran; (3) menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penggunaan multimedia pembelajaran bagi guru SMP di Kabupaten Buton. Penelitian adalah penelitian lapangan. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode mixed methods dengan strategi eksploratoris sekuensial. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuisioner dan angkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara umum, pengunaan multimedia pembelajaran oleh guru SMP di Kabupaten Buton masih cukup baik dengan jenis multimedia berupa multimedia linear; (2) tidak terdapat perbedaan penggunaan multimedia pembelajaran oleh guru SMP di Kabupaten Buton ditinjau lintas mata pelajaran; (3) faktor-faktor yang berpengaruh rendahnya pengunaan multimedia pembelajaran oleh guru SMP di Kabupaten Buton diantaranya: (a) kompetensi guru dalam bidang IT masih sangat rendah, (b) kebanyakan guru memahami penggunaan proyektor/LCD, komputer/leptop, internat dapat dijadikan sebagai multimedia akan tetapi sebenarnya hanyalah sebagai alat/perangkat penunjang penggunaan multimedia pembelajaran, (c) ketersediaan sarana dan prasana pendukung yang kurang, (d) kurang adanya pelatihan-pelatihan tentang media-media pembelajaran berbasis IT terkhusus lagi pada multimedia pembelajaran, (e) kurangnya referensi dan pemahaman terkait konsep multimedia pembelajaran oleh guru, (f) penerapan pembelajaran di kelas masih bersifat konvensional dan masih kurangnya penggunaan strategi pembelajaran yang memanfaatkan IT sebagai sumber belajar, (g) kurang implikatifnya software-software pembelajaran yang digunakan guru untuk pendukung kegiatan pembelajaran</p> Salim Rahmad Prajono Nurhayati Abdin Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah 2023-12-27 2023-12-27 1 2 82 93 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL UMKM KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON http://ojs.butonkab.go.id/index.php/jrd/article/view/27 <p>Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Bagi UMKM Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton, Hambatan-Hambatan Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Bagi UMKM Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Kabupaten Buton.Upaya-Upaya Bagi UMKM Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton dalam Memperoleh Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan perundangan-undangan (statute approach) yaitu dengan menelaah peraturan perundang-undangan yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditulis yaitu Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Pelaksana Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif dan disertai dengan bantuan data empiris yang diperoleh dari pelaku UMKM di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton. Hasil penelitian dianalisis dengan metode analisis deskriptif.Dengan diberikannya dan penerapan kekayaan intelektual terhadap ekonomi kreatif tersebut terwujud maka dapat dipastikan akan dapat mewujudkan suasana yang lebih baik dan sehat untuk tumbuh dan berkembangnya gairah mencipta dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra (dapat mencegah persaingan usaha yan tidak sehat/unfire compettion) Perlindungan Hak Cipta atas Karya-karya Kreatif Pencipta dalam Ilmu Pengetahuan maupun Karya-karya Seni seperti Motif Tenun Khas Kabupaten Buton (Hak Cipta Komunal), Lagu dan musik, film. Hambatan Internal merupakan hambatan yang muncul pada dari pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Buton itu sendiri. Hambatan internal dalam implementasi pendaftaran HKI bagi pelaku ekonomi kreatif dilatarbelakangi oleh beberapa faktor</p> Zahrowati Idris Saputra La Patuju La Harjoprawiro Jayanto Roman Haderi Mualim Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah 2023-12-27 2023-12-27 1 2 94 110 ANALIS PEMETAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN BERBASIS KEMASAN KEARIFAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN BUTON http://ojs.butonkab.go.id/index.php/jrd/article/view/26 <p>Pada umumnya penelitian ilmiah mengkonsepsikan bahwa orang miskin adalah orang yang selalu kesulitan untuk mempertahankan kebutuhan hidupnya. Tetapi konsepsi tersebut tidak tuntas menjelaskan dengan sendirinya mengapa dia miskin hanya atas dasar melihat hubungan orang dengan komoditas. Kemiskinan memang menjadi subyek penelitian ilmiah dengan istilah yang beraneka ragam, seperti: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan struktural atau kebudayaan kemiskinan atau Kemiskinan musiman yang secara umum ditekankan pada pemahaman, penjelasan atau pegukuran parameter kemiskinan. Tulisan ini menggunakan metode field research dengan teknik analisis data primer kualitatif secara pusposif yang didukung data sekunder kuantitatif. Karena itu, bahwa kemiskinan lebih ditekankan pada pengukuran lokal kualitatif, faktor penyebabnya dan alternatif penanggulangannya. Faktor penyebabnya antara lain faktor gaya hidup, struktur sosial, faktor historis menyangkut kekuasaan, hegemoni status dan kelas . Aneka program pemerintah yang sdh berlangsung 3 dasarwara, namun prosentase kemiskinan terus bertahan bahkan munculnya orang orang miskin baru. Hal tersebut penanggulangannya lebih pada metode pendekatan ekonomi dan kurang perhatian pada metode pendekatan non ekonomi. Hasil riset menunjukan bahwa Kemiskinan desa-desa di Kabupaten Buton dominan dikategorikan kemiskinan transien atau kemiskinan musiman yang diselimuti gaya hidup konsumtif sebagaimana karakteristik masyarakat pedesaan. Karena itu, solusi konstruktif pengentasan kemiskinan di Kabupaten Buton, adalah pemanfaatan modal kearifan sosial ekonomi bentukan masyarakat itu sendiri, sebagai pisau analisis untuk maksimalisasi pemberdayaan ekonomi gotong royong baik tanpa pamrih maupun secara resiprosikal. Akhirnya pemanfaatan pendapatan keluarga melalui pelatihan efektif sistem pendidikan informal lokal dan pemanfaatan bahan bahan alami sesuai potensi sumber daya yang ada di wilayah desa sasaran.</p> La Ode Dirman La Ode Suriadi La Bil La Aso Shinta Arjunita Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah 2023-12-27 2023-12-27 1 2 111 126